Rabu, 26 Desember 2012

Cerita Dewasa : Memburu Nafsu dengan Penjaga Biliard




Malam ini aku kembali menghibur diriku dengan bermain billiard. berdua dengan temanku Seno (nama samaran), kami berangkat menuju Pool 8. tempat main billiard favoritku. selain tempatnya bagus dan nyaman, di Pool 8 itu para pelayan billiardnya yang membuat nafsuku kadang naik. dengan busana serba minim dan wajah mereka yang cantik. aku betah berlama-lama disana.


"Git, jam berapa mau ke BL?" tanya Seno.
"bentar lagi ya. ketikan gue bentar lagi kelar nih" jawabku.


namaku Sigit (nama samaran), seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas ternama di jakarta. sudah empat tahun aku menimba ilmu di jakarta. aku asli Solo. hari ini aku sudah disibukkan dengan tugas-tugas akhir. malam ini aku ingin melepas semua beban dengan bermain billiiard. Seno sudah menunggu diluar kamar kost-ku. membakar rokok dan sibuk melihat i-phone nya dengan kepala tertunduk. segera kuselesaikan tugasku. ganti baju dan bersiap-siap menuju Pool 8.


"Git, buruan dong! udah jam sebelas nih. entar keburu rame" sungut Seno.
"iya, ini gue udah selesai. yuk cabut!" ajakku.


kami melesat menuju Pool 8. memacu motor matic milik Seno. setengah jam perjalanan menuju Pool 8. parkiran sudah dipenuhi mobil dan motor. tempat ini memang ramai dikunjungi pengunjung. kami masuk menuju lantai dua. tempat biasa ku bermain. aku punya kenalan seorang pelayan di Pool 8. Tita namanya (samaran). Tita adalah seorang gadis dari keluarga sederhana. ia mungil, cantik dan kulitnya putih. wajahnya imut. tiap ku bermain di Pool 8, aku selalu dilayani oleh dia. sehingga kami akrab sampai hari ini.
sebagian meja sudah dipenuhi orang yang bermain. mataku sangat awas. mencari-cari sosok Tita. namun belum terlihat. kami segera open table. memesan se-pitcher cola dan dua piring kentang goreng. Tita belum juga terlihat. aku bertanya kepada seorang pelayan billiard.


"mbak. mbak Tita ada nggak?" tanyaku.
"oh, Tita. ada kok. mau dipanggilin?" jawab mbak tersebut.
"boleh mbak. makasih ya"
kemudian mbak tersebut berlalu kebelakang. tak berapa lama Tita pun datang. wajahnya terlihat manis malam ini. dengan rambut dikuncir dan telinga yang dihiasi anting. seragamnya ketat, memancarkan keseksian.
"eh,Sigit. udah lama?" tanya Tita sembari melempar senyum manisnya.
"baru aja dateng. kenalin nih kawan gue!"
"Tita"
"Seno" sambil bersalaman.


dua jam lebih aku bermain billiard. tentu saja ditemani oleh Tita. Pool 8 tutup jam tiga pagi. malam ini otakku sudah segar. refreshing malam ini sukses. setelah dua jam bermain. kami pun menyelesaikan permainan. tapi malam ini aku tak mau menyudahi kesempatan bertemu Tita. jujur, aku memendam perasaan kepadanya.


"Ta, entar pulang sama siapa?" tanyaku disela-sela permainan akhir malam ini.
"biasa Git. sendiri. kenapa?" tanya Tita balik.
"emmm..boleh gue anter?" aku menawarkan.
"emmm..liat entar deh. bentar lagi juga tutup kan. tunggu di bawah aja Git."


permainanku selesai. aku ke kasir bersama Seno, membayar dan turun ke bawah. sedikit demi sedikit pengunjung pun selesai bermain. meja-meja pun sudah gelap. Seno kusuruh untuk pulang terlebih dahulu. karna aku ingin menganter Tita.
"Sen, lo balik duluan aja dah. gue masih nunggu Tita"
"bisa aja lo. naik apa lo nganter Tita?" tanya Seno.
"paling naik taksi"
"oh, yaudah. gue duluan ya"


Seno kemudian meninggalkanku sendiri di lobby Pool 8. aku masih menunggu Tita keluar. jam tangan menunjukkan pukul 03.10 wib. dan Tita belum juga keluar. tiga batang rokok kuhabiskan. namun dengan sabar ku menunggu Tita. tak lama kemudian Tita keluar.
"lama ya Git?" tanya Tita.
"ah, enggak kok"
"lho, temen lo kemana?"
"balik duluan. besok dia kerja. langsung balik nih?" tanyaku.
"terserah. kan lo yang mau anter gue" jawab Tita.
"kita makan aja dulu yuk! perut gue agak laper nih. mau nggak?"
"boleh. mau makan dimana jam segini?"
"McD aja deh. nggak apa-apa kan?"
"nggak apa-apa kok. gue biasanya pulang pagi kok"
"wuuiihh, ngapain aja lo pulang sampe pagi"
kami mengobrol ringan sambil berjalan. aku memberhentikan taksi, menuju restoran cepat saji. mobil pun berlalu dengan cepat. menembus jalan-jalan besar kota jakarta. jakarta memang kota yang tidak pernah mati. jam tiga dini hari pun masih saja ramai.
taksi yang kami tumpangi berhenti disebuah restoran cepat saji 24 jam dibilangan pondok indah. kami masuk dan memesan makanan. sambil makan, kami lagi-lagi mengobrol. obrolan makin seru. Tita sangat riang. ini ketiga kalinya aku jalan dengan Tita dan selalu pulang pagi. Tita bercerita tentang keluarganya. mulai dari ekonomi keluarga yang sedang diguncang masalah, karena ayahnya di pecat dari pekerjaannya sebagai security. semua permasalahan keluarganya hanyalah masalah ekonomi. aku hanya membantu menenangkan pikirannya.


"sorry Ta, gue nggak bisa bantu apa-apa. gue cuma bisa bantu doa"
"nggak apa-apa ko Git. ini emang udah takdir keluarga gue kali. gue cuma bisa berusaha membangun kembali keluarga gue" jawabnya dengan ekspresi yang datar. seolah tak terjadi apa-apa pada diri dan keluarganya.
ku genggam tangannya erat. ia sedikit terkaget.
"kalo ada apa-apa jangan sungkan cerita ke gue ya Ta"
Tita hanya tersenyum. tangannya menggenggam tanganku.
"makasih ya Git"
kami kembali mengobrol. dan kembali membeli minuman. dini hari kali ini sungguh menyenagkan untukku, karena bisa mengobrol panjang lebar dengan Tita. jam tanganku menunjukkan pukul 04.40 wib.
"Ta, udah jam segini. lo mau balik kapan?" tanyaku.
"gue nggak mau balik kerumah Git"
"terus mau kemana?" tanyaku lagi.
"gue boleh numpang tidur dikost-an lo nggak?"
jawaban Tita mengagetkanku. kost-ku sangatlah bebas. tentu saja kalau pun Tita mau tidur disana, itu bukan masalah besar buatku. yang jadi masalah adalah, kamarku yang cukup berantakan. maklumlah, aku tak sempat membereskan kamar. tiap hari aku disibukkan oleh tugas dan tugas.
"emmm..boleh kok. kost gue bebas. mau cabut sekarang?"
Tita hanya mengangguk. kemudian kami pun menuju kost-ku di bilangan kemang.
"nanti jangan kaget ya liat kamar gue"
"kenapa Git?"
"e..e..gimana bilangnya ya?"
"kenapa? berantakan ya?"
aku hanya tertawa terkekeh-kekeh.
"nggak apa-apa. nanti gue bantuin beresin deh" sambung Tita.


sesampainya di kamar kost-ku. kami pun bergegas membereskan kamar. aku menyiapkan karpet di lantai. untuk tempat tidurku. Tita kusuruh untuk tidur di kasur. di kamarku tak ada ranjang. kasur hanya ku bentangkan dilantai. setelah bersih-bersih. Tita kupinjamkan kaus dan celana pendek untuk tidur. ia pun memakainya.
kami pun bergegas tidur. jam dinding kamarku menunjukkan pukul 05.55. sebentar lagi matahari terbit. sebaiknya ku segerakan untuk tidur. kucoba pejamkan mata, berharap cepat tertidur pulas. namun tak bisa. apa yang kurasakan? Tita tidur. membelakangiku. nampak indah pantatnya. dan pahanya terkihat mulus. lampu kamar kupasang agak remang-remang. AC kunyalakan agak besar. tiba-tiba hasrat untuk bercinta muncul. aku gelisah. Tita tidur agak kepinggir kasur. tepat disampingku.
saat pikiranku gelisah akibat hasratku. tiba-tiba Tita membalikkan badannya. wajahnya tepat berada didepan wajahku. tangannya merangkul pinggangku. harum parfumnya masih saja tercium. nafasku berkejaran. jantungku berdegup cepat. dadaku naik turun. pikiranku melayang-layang. AC masih menghembuskan udara dingin. dan makin dingin. seketika penisku tegang.


pikiranku berkecamuk. aku memberanikan diri. wajahku maju lebih dekat menuju wajah Tita. bibir Tita adalah tujuanku. makin dekat dan makin dekat. hingga bibirku menempel di bibirnya. aku nekad. ku kulum pelan bibirnya. ku usap-usap pelan tangannya yang merangkulku. aku masih terus mengulum pelan bibir Tita. dan ia masih tertidur pulas. tanganku mulai menjalar ke payudaranya. dengan hati-hati kuraba payudaranya. pelan. sangat pelan. mulai kuremas-remas. payudara ukuran sedang. penisku tegang maksimal. bibirku masih berkutat pada bibir Tita. tanganku masih asik meremas pelan payudaranya. dan Tita masih tertidur. aku berharap ia tetap tertidur. apa jadinya jika ia terbangun akibat ulahku.


Tita bergerak. semua gerakanku spontan berhenti. diam. aku terdiam.


setelah cukup aman untuk melanjutkan aksi. akhirnya kulanjutkan aksi bibir dan tanganku. aku masih asik mengulum bibir dan meremas payudara Tita. ia pun masih tertidur dan tak menyadari perlakuanku terhadap dirinya. penisku makin menegang.


astaga. Tita terbangun dan membuka matanya.


aku kaget bukan kepalang. saat bibirku sedang bermain dan tanganku sedang bercanda dengan payudaranya, ia membuka matanya dan terbangun. aku kikuk sejadi-jadinya.
"ngapain lo Git?" tanya Tita.
"eh..a..a..anu" aku tergagap. mukaku merah padam, walau tak terlihat karena lampu kamar remang-remang.
"ngapain lo?" tanya Tita kembali.
"e..e..e..ma..ma..maaf Ta. gue nggak ada maksud kok"
Tita terdiam. kemudian berbalik dan melanjutkan tidur.


aku salah tingkah luar biasa. aku bingung bukan kepalang. namun hasratku makin membesar. penisku pun masih tegak berdiri didalam celanaku. aku tak bisa menahan. aku bangun. mengenggak segelas air putih. Tita tak menggubris perlakuanku tadi. ia kembali melanjutkan tidurnya. pulas. meninggalkanku dengan gelisah karena hasrat bercinta sudah diujung kepala.
ku beranikan diri. kurebahkan badanku disamping Tita. kupeluk tubuhnya dari belakang. kuciumi tengkuknya. kuraba-raba perutnya. dengan perlahan terus kuciumi tengkuknya. dengan perlahan juga kuraba-raba perutnya. terus diperutnya, menjalar ke payudaranya. aku menikmatinya. Tita terbangun, ia tersadar akan perbuatanku. ia melepas pelukanku, sedikit berontak. Tita terbangun dan duduk. ia menapar pipiku. tidak kuat, namun perih. segera kupeluk Tita. ia hanya terdiam. ku berbisik di telinganya.
"gue sayang lo Ta"
berkali-kali ku berbisik pelan ditelinganya. ia pun terdiam.
kulepas pelukanku. ku tatap dalam matanya. kemudian bibirku secara otomatis bersarang di bibirnya. lagi-lagi Tita terdiam. namun kali ini ia membalas ciumanku. hangat. kami berciuman. sinar matahari masuk ke kamarku melalui celah-celah ventilasi. memberi sinar pagi itu. memberi kehangatan saat aku dan Tita berciuman. lama. kutarik dengan pelan bibirnya. ia pun membalas dengan antusias. ku lumat lidahnya. ia pun melumat kembali lidahku.
tak mau membuang kesempatan. tanganku mulai menjalar dari bahu menuju payudaranya. meraba-raba pelan dengan usapan-usapan yang membuat Tita geli. payudaranya mengeras. bibirku makin liar. Tita pun membalas dengan buas. kami masih berciuman. dan tanganku masih aktif meraba-raba payudara mungil milik Tita.
"aaaahhh.." ia mendesah pelan.
tanganku makin nakal. kali ini tanganku masuk kedalam kaus. meraba-raba perutnya. kemudian perlahan menuju payudaranya. dengan remasan-remasan menggairahkan, Tita kembali mendesah.
"aaaaahhh.."


bibirku masih asik melumat bibirnya. tanganku pun masih senang meraba-raba payudara Tita. Tita melepas ciumannya dari bibirku. aku diam. tanganku masih meremas payudaranya. Tita melepas kaus dan bra-nya. payudara mungil dan putih. hasratku makin memuncak. aku pun membuka kaus oblongku. merbahkan Tita di kasur dan kemudian beralih ke payudaranya. kuremas-remas payudaranya sambil kujilat-jilat puitngnya. sekilas terkena sinar matahari, putingnya berwarna kemerahan. terus kulancarkan serangan lidahku. aku makin buas meremas dan menyedot putingnya.
"aaaaaahhh.." Tita kembali mendesah.
"aaaaahhh.."
tanga Tita meraba-raba penisku yang sedari tadi telah membesar. nikmat. geli. ia terus meraba-raba. aku pun tak mau kalah. kugesek-gesek vaginanya dengan tanagnku. dengan tempo pelan, agar ia menikmatinya. sesekali dengan tempo cepat.
"aaaaahhh..aaaahhh" Tita lagi-lagi mendesah.
wajahnya yang imut serta bibirnya yang tipis membut ia terlihat lebih cantik. matanya terpejam menikmati permainan tanganku. aku masih asik dengan payudaranya. masih menggesek-gesek vaginanya. kulepaskan seluruh celananya. terpampang jelas vagina dengan bulu-bulu halus dengan indahnya. bulu yang jarang dan vagina yang kecil. aku makin bernafsu.
kujilat dengan penuh nafsu. dengan hasrat yang membakar. lidahku kumainkan. bibirku menarik-narik klitorisnya.
"aaaaahhh..aaaaahh" desahannya makin sering.
makin semangat kujilati vaginanya. tubuhnya bergetar sedikit. bulu romamnya berdiri. kepalaku ditekan kuat. dibenamkan oleh Tita. aku pun makin ganas menjilat vaginanya. kesat dan tak berbau.
"aaaaaaahhh.."
Tita kuberikan servis terbaik. penisku makin tegang. maksimal. aku terus menikmati menjilat vagina Tita. dan tubuhnya makin menggelinjang. tubuhnya makin bergetar. dan desahannya makin sering. sambil menjilat vagina Tita, tanganku bermain di payudaranya. meremas dengan remasan-remasan pelan. membuat gairahnya meningkat.
"aaaaaahhh..Sigit"
"aaaaahhh..aaaaaahhh"
aku terus memainkan lidahku. menjilat-jilat klitorisnya. mengulum-ngulum. dan cairan hangat keluar. ia klimasks.
"aaaaaaaahhhh.." desahan kuat dibarengi dengan keluarnya cairan hangat dari dalam vaginanya.
kini kusiapkan penisku.
"gue masukin ya Ta"
Tita mengangguk pelan. wajahnya teduh, nafsuku makin menggila.
kini penisku sudah berada didepan lubang vagina. tegang. kugesek-gesek kepala penisku di ujung lubang vaginanya. menyentuh klitorisnya. mata Tita terpejam. dengan hati-hati kumasukkan penisku kedalam vaginanya.
"aaaaahhh.." Tita mendesah kuat. tangannya mencengkram sprei kuat.
kumasukkan penisku pelan. hati-hati dan penuh perasaan. sampai seluruh batang penisku melesak masuk kedalam vagina Tita.
"aaaaahhh.. pelan-pelan Git"
"i..iya Ta"
mulai ku goyangkan pinggulku. penisku maju mundur. vagina Tita kesat dan masih sempit. penisku dihimpit oleh dinding vaginanya yang masih sempit.
"aaaaahhh" Tita kembali mendesah.
penisku dimanjakan oleh vagina Tita. aku sangat menikmatinya. kubentangkan paha Tita lebar-lebar. payudaranya kembali kuremas-remas. putingnya kupilin-pilin dengan jemariku. pinggulku masih bergoyang-goyang. penisku masih maju mundur.
"aaaaahhh.." dan Tita terus mendesah. desahan nikmat.
"aaaaaahhh.." lagi-lagi mendesah.
aku menaikkan tempo goyangan penisku. agak cepat. pinggulku bergerak cepat. dan penisku pun mengikuti seirama. ah, nikmat. vagina yang masih sempit dan kesat membuatku melayang.
"aaaahhh.." aku mendesah pelan. tak bisa kupungkiri. vagina Tita memang nikmat.
"aaaaahhh..aaaaahhh..aaaahh" kali ini Tita mendesah.
aku makin mempercepat goyangan penisku.
"aaaahh..aaahh..aahhh..aaahh" Tita makin sering mendesah.
"te..terus Git. aaahh..aahh..aahh"
aku pun makin buas menggenjot tubuh Tita. tubuhnya ikut bergoyang. payudaranya naik turun. tangannya makin kuat mencengkram sprei. kutindih tubuh Tita, dengan penis masih tertancap didalam vagina. lalu kembali ku genjot. Tita memelukku. kuat. sangat kuat.
"aahh..aahh..aahh"
"aaaahh..terus Git. terus Git. aahh"
"gue ma..mau keluar Git. terus Git. aaahh"
sebentar lagi ia klimaks. aku makin cepat menggoyang pinggul. pelukan Tita makin erat.
"aaaaaaaahhhh..aaahhhh" desahan klimaksnya. tubuhnya bergetar hebat. menggelinjang kuat. vaginanya banjir. hangat.
aku masih tetap menggenjot tubuhnya kuat. sebentar lagi aku pun hendak klimaks.
"aaaahhh..aaaaaaaaa" aku makin cepat menggenjot vaginanya.
"aah..aahh..aaahh" Tita masih saja mendesah.


kucabut penisku dari dalam vaginanya. kumuntahkan seluruh cairan maniku diatas payudaranya. banyak. membasahi payudara Tita. terus kupompa maniku hingga tak keluar lagi.
"aaaaaaaaahhhh.." desahan nikmat yang keluar dari mulutku.
Tita hanya tersenyum. kurebahkan badanku disampingnya. penisku melemah. aku terlentang lemas. Tita berlalu ke kamar mandi. mencuci maniku yang membanjiri payudaranya. kembali ke kasur dan meneruskan tidurnya. aku lelah. lelah sekaligus nikmat.kami pun tidur dengan lelapnya tanpa sehelai benang pun.

Model Bikini Terbaru di Jepang


Senin, 24 Desember 2012

Foto Hot Takizawa



















Cerita Dewasa Pemerkosaan Teman Kantor Cerita Panas


CERITA DEWASA TERBARU - Cerita Dewasa Pemerkosaan Teman Kantor

Cerita Dewasa Pemerkosaan Teman Kantor Cerita Panas - Lia adalah seorang gadis 20 tahunan yang bekerja di sebuah bank negeri di kota Bkl. Ia tinggal di rumah kos bersama seorang rekan wanitanya, Ita, yang juga bekerja di bank yang sama walaupun pada cabang yang berbeda. Ia memiliki tubuh yang kencang. Wajahnya cukup manis dengan bibir yang penuh, yang selalu dipoles dengan lipstik warna terang. Tentu saja sebagai seorang teller di bank penampilannya harus selalu dijaga. Ia selalu tampil manis dan harum. berikut awal cerita pemerkosaan itu.Suatu hari di sore hari Lia terkejut melihat kantornya telah gelap. Berarti pintu telah dikunci oleh Pak Warto dan diman, satpam mereka. dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang. Mungkin mereka mengira ia sudah pulang. Baru saja ia akan menggedor pintu, biasanya para satpam duduk di pintu luar. Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Lia merasa kasihan tapi tak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.
“Mau kemana Lia?”, tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller.
Lia terkejut, ada Warto dan diman. Mereka menyeringai.
“Eh Pak, kok sudah dikunci? Aku mau pulang dulu..”, Lia menyapa mereka berdua yang mendekatinya.
“Lia, kami bakal diberhentikan besok..”, Warto berkata.
“Iya Pak, aku juga nggak bisa apa apa..”, Lia menjawab.
Di luar hujan mulai turun.
“Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak”, tiba-tiba diman yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam.
“I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..”, Lia menjawab.
Tiba-tiba ia merasa gugup dan cemas. Warto mencekal lengan Lia. Sebelum Lia tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka.
“Aah! Jangan Pak!”.
Diman menarik blus warna ungu milik Lia. Gadis itu terkejut dan tersentak ketika kancing blusnya berhamburan. “Sekarang aja Lia. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!”.
Warto menyeringai melihat diman merobek kaos dalam katun Lia yang berwarna putih berenda. Lia berusaha meronta. Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar.
“Jangannnn! Lepaskannn!”, Lia berusaha meronta.
Hujan turun dengan derasnya. diman sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Lia. Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Lia. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. diam-diam mereka sering mengintipnya ketika ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tak tahan lagi. Lia menyepak diman dengan keras.
“Eit, melawan juga si Mbak ini..”, diman hanya menyeringai.
Lia di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih.
“Aahh! Jangan Pak! Jangannn!”, Lia mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu.
Sementara kedua tangannya terus dicekal Warto, diman sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Lia. Sepatunya terlepas.
Diperlakukan seperti itu, Lia juga mulai merasa terangsang. Ia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan celananya telah terlepas jatuh. Lia lemas. Hal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Lia. Lia mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Lia yang kencang mulai ditepuk oleh Warto bertubi-tubi, “Plak! Plak!”.
Tubuh Lia memang kencang menggairahkan. Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini ia tampak sangat menggairahkan. diman menjambak rambut Lia sehingga dapat melihat wajahnya. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya.
“Sret!”, Lia tersentak ketika celana dalamnya telah ditarik robek.
Menyusul branya ditarik dengan kasar. Lia benar-benar merasa terhina. Ia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara penis Warto yang besar dan keras mulai melesak di vaginanya.
“Ouuhh! Adduhh..!”, Lia merintih.
Seperti anjing, Warto mulai menyodok nyodok Lia dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Lia hanya mampu menangis tak berdaya.
Tiba-tiba diman mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Lia membuka mulutnya. Lia memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara diman memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Warto mendesak dari belakang, diman menyodok dari depan. Bibir Lia yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan diman yang terus keluar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Warto mencabut kemaluannya dan menarik Lia.
“Ampuunnn…, hentikan Pak..”, Lia menangis tersengal-sengal.
Warto duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu diman, Lia dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.
“Slebb!”, kemaluan Warto kembali masuk ke vagina Lia yang sudah basah.
Lia menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Warto kembali memeluk Lia sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk vagina gadis itu. Lia masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Warto ketika dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. diman mulai memaksa menyodominya.
“Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm…!”, Lia berusaha meronta, tapi tak berdaya.
Warto terus melumat mulutnya. Sementara diman memperkosa anusnya. Lia lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang. Juga rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti. Lia ditelentangkan dengan tergesa kemudian Warto menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Lia gelagapan ketika Warto mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Lia dipegang erat dan…
“Crrrt! Crrrt!”, cairan sperma Warto muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi.
Lia merasa akan muntah. Tapi Warto terus menekan hidung Lia hingga ia terpaksa menelan cairan kental itu. Warto terus memainkan batang kemaluannya di mulut Lia hingga bersih. Lia tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.
Mendadak diman ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Lia. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Lia terlalu lemah untuk berontak. Ia pasrah hingga kembali cairan sperma mengisi mulutnya. Masuk ke tenggorokannya. Lia menangis sesengggukan. diman memakai celana dalam Lia untuk membersihkan sisa spermanya.
“Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..”, ujar Warto sambil membuka pintu belakang.
Tak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk.
“Ayo, sekarang giliran kalian!”, Lia terkejut melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu.
Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan teman sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya.
Lia ditarik ke tengah lobby bank itu. dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Lia dapat melihat batang kemaluan mereka yang telah mengeras.
“Ayo Lia, kulum punyaku!”, Lia yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran.
Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya.
“Akhh…, mmmhhh.., mhhh…”, Lia menangis tak berdaya.
Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram.
“Akkkghhh! Isep teruss…!, Ayooo”.
Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang ketika cairan spermanya muncrat mengisi mulut Lia. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya. Lia dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran. Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Lia bergiliran.
Tubuh Lia yang sintal itu basah berbanjir peluh dan sperma. Stockingnya telah penuh noda-noda sperma kering. Akhirnya Lia ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Lia dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran sperma mereka muncrat di seluruh wajah Lia.
Ketika telah selesai Lia telentang dan tersengal-sengal lemas. Tubuh dan wajahnya belepotan cairan sperma, keringat dan air matanya sendiri. Lia pingsan. Tapi para satpam itu ternyata belum puas.
“Belum pagi nih”, ujar salah seorang dari satpam itu.
“Iya, aku masih belum puas…”.
Akhirnya muncul ide mereka yang lain.
Tubuh telanjang Lia diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Lia yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam. Hujan telah berhenti tetapi udara masih begitu dinginnya. Mulut Lia disumpal dengan celana dalamnya. Ketika malam semakin larut baru Lia tersadar. Ia tersentak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tak berdaya. Ia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang.
Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka terkejut ketika masuk.
“Wah! Ada hadiah nih!”, aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka.

Lia berusaha meronta ketika mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tapi ia tak berdaya. Ada 8 orang yang datang. Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang. Tubuh Lia mulai dijadikan bulan-bulanan. Lia hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan.
Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar. Kembali Lia bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga ia kembali tersadar.

“Ini kan teller di bank depan?”
Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Lia dengan berbagai posisi. Lia yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan vaginanya yang telah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang penis. Ketika seseorang sedang sibuk menyodominya, Lia tak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruh tubuh Lia sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja setelah mereka puas.

Cerita dewasa - Nikmat nya Berselingkuh

Cerita Dewasa Seks - Film Porno Bikin Gairah Naik
Cerita dewasa - Nikmat nya Berselingkuh - Perselingkuhan memang tida akhir di bumi ini, tidak terkecuali orang bawah, rendah, anak ABG. Dia mengatakan tidak selingkuh hidup gak ada tantangan. Ketika mereka melakukan itu semua, mungkin banyak yang sadar itu adalah salah’ kenapa masih diperbuat ? karena mereka ingin mencoba. Padahal itu semua hanya menuruti nafsu yang tidak pernah ada akhir. Hasilnya juga gak bisa di manfaatkan, malah akan menjadi problem bagi yang sudah berkeluarga. Tidak mau kan semua itu terjadi,gambaran dari cerita seks kali ini adalah sebuah perselingkuhan,demikian cerita singakatnya.Namaku Lisa dan sudah setahun menikah, tetapi entah kenapa belum mempunyai anak, walaupun hubungan sex kami (dengan suami) lakukan dengan rutin dan lancar, kehidupan sex kami biasa biasa saja, bahkan cenderung membosankan, karena menurutku kurang bervariasi, tapi aku tidak pernah berselingkuh dengan orang lain selama ini, karena suamiku sangat menyayangi aku bahkan cenderung memanjakanku. Tapi kesetiaanku ini berakhir ketika aku mulai kenal dengan dunia internet sejak sebulan yang lalu. Secara rinci aku tidak menjelaskan bagaimana aku belajar internet, tetapi sampai suatu waktu aku berkenalan dengan seorang cowok dalam acara chatting.

Ketika ini aku sedang belajar tentang bagaimana untuk ber chatting di internet, temanku mengajari aku untuk masuk ke web cerita dewasah, lalu masuk ke forum chattingnya. Ketika aku sudah masuk ke forum, ada yang mengirimi aku private message, ternyata seorang cowok yang berusia 30 tahun, berkeluarga, juga belum mempunyai anak, namanya, namanya Stefan, berasal dari Jakarta, bekerja di sebuah perusahaan asing yang sedang mengerjakan sebuah proyek maintenance jalan KA (jakarta-surabaya), tetapi perusahaan itu mempunyai kantor cabang di cirebon dan semarang, hingga Stefan sering melakukan tugas meninjau kantor cabangnya, termasuk di semarang. Setelah kami berkenalan lewat chatting, lalu dia juga kadang kadang menelepon (dari jakarta)…mungkin pakai telepon kantor, tetapi kami belum pernah bertemu muka, sampai akhirnya Stefan menelepon aku, dan mengatakan bahwa dia sedang berada di semarang untuk urusan kerja dan menawari aku untuk berkenalan dan bertemu muka.

Pertama kali aku ditawari begitu, aku agak bingung, karena hal seperti ini adalah sangat baru bagiku, sudah mengenal seseorang, tapi belum pernah bertemu, dan sekarang akan bertemu orang tsb. Tapi akhirnya aku menyetujui dan akhirnya kita membuat janji untuk bertemu pada hari sabtu pagi (karena kantor Stefan libur, hingga Stefan mempunyai waktu untuk bertemu). Kita menetapkan tempat bertemunya di lobby hotel graha santika (tempat Stefan menginap) jam 9 pagi. Pada hari dan jam yang sudah kita tentukan, aku datang kesana sendirian, karena suamiku masih bekerja di perusahaannya (perusahaan tempat suamiku bekerja tidak libur pada hari sabtu), tetapi sampai disana aku tidak menjumpai Stefan, akhirnya aku bertanya ke bagian reception, dan menanyakan apakah ada tamu bernama Stefan dari jakarta, setelah di check, ternyata ada, dan aku diberi tahu no kamarnya. Akhirnya aku telepon ke kamarnya, dan Stefan mengangkat telepon, aku menanyakan apakah dia lupa dengan janji bertemunya, Stefan menjawab bahwa dia tidak lupa, tetapi karena semalam dia harus bekerja menemani tamu sampai larut malam, akhirnya dia terlambat bangun, bahkan sekarang belum mandi.

Aku dapat memakluminya, tetapi aku bingung apakah aku harus menunggu di lobby sampai dia selesai mandi, dsb, atau harus bagaimana, akhirnya Stefan menawarkan bila aku tidak keberatan, aku dapat naik ke kamarnya dan menunggu di ruang tamu di kamarnya (ternyata kamarnya mempunyai ruang tamu sendiri, semacam suite room atau apa aku tidak menanyakan), aku agak bingung juga, tapi akhirnya aku menyetujui untuk naik ke kamarnya. Sesampai didepan kamarnya, aku pencet bel, lalu tidak lama kemudian Stefan membuka pintu. Ternyata Stefan mempunyai wajah yang ganteng sekali, dan tubuhnya juga sangat macho, setelah kita berbasa basi diruang tamu kamarnya, Stefan bilang permisi untuk mandi sebentar dan mempersilahkan aku untuk main komputernya (dia membawa komputer kecil…notebook..?), dia bahkan membantu aku untuk meng connect kan ke internet, lalu Stefan meninggalkanku untuk mandi. Setelah aku sendirian, aku mencoba untuk masuk ke web untuk chatting, tetapi entah kenapa kok tidak bisa masuk web tsb, setengah teriak aku menanyakan ke Stefan, dan Stefan menjawab mungkin web tsb lagi down, dan Stefan menyarankan untuk mencoba saja web yang lain, caranya lihat di historynya (aku tidak mengerti artinya..), tetapi karena aku tidak punya kerjaan, aku mencoba bagaimana caranya untuk membuka historynya (itupun dengan cara saling teriak dengan Stefan), sampai akhirnya aku dengan tidak sengaja membuka web, ini yang pertama aku membuka cerita seru, ternyata isinya adalah cerita cerita sex dengan bahasa indonesia.

Lalu aku mencatat alamat webnya, dengan pertimbangan mungkin aku akan buka lagi di rumah. Lalu aku mulai membaca cerita cerita yang ditampilkan, terus terang aku mulai terangsang karena membaca cerita sex tsb, aku merasa celana dalamku mulai lembab karena vaginaku mulai basah. Sampai akhirnya Stefan selesai mandi, dan keluar menemuiku. Pertama dia kaget melihat aku sedang membaca web cerita seru, akupun sangat malu melihat dia memergoki aku sedang membaca cerita seru, dan segera aku men disconnect komputernya ke internet dan menutup layar web cerita seru tsb, tetapi karena Stefan sudah terlanjur melihat aku membaca cerita seru, setelah beberapa waktu dia diam, akhirnya dia tertawa dan menanyakanku apakah aku pernah masuk ke web tsb, aku dengan malu malu menjawab belum. Stefan bertanya lagi, bagaimana ceritanya..?, aku bingung menjawabnya..sampai Stefan tertawa lagi..kali ini sampai terpingkal pingkal…akhirnya aku juga ikut tertawa.

Setelah suasananya agak mencair, kami mulai ngobrol lagi, tentu dengan topik internet, ternyata Stefan sangat menguasai internet, hingga aku dijelaskan banyak mengenai dunia internet, baru aku tahu bahwa internet tidak hanya digunakan untuk chatting dan kirim e mail saja, ternyata sangat banyak manfaatnya. Bahkan Stefan menjelaskan bahwa di internet kita dapat membuka web…dewasa, misalnya cerita seru, dan web yang menampilkan gambar gambar….sex, aku agak penasaran dengan penjelasannya yang terakhir, dan rupanya Stefan mengetahui keingin tahuan ku, lalu dia menawarkan untuk mencoba penjelasannya dengan membuka web web dewasa tsb, rupanya komputer Stefan mempunyai satu bagian..(favourite..?), yang isinya adalah alamat web web dewasa, hingga kita tidak perlu tiap kali menuliskan melalui keyboard, setelah Stefan membuka web porno tsb, aku sangat kaget, karena isinya adalah gambar sepasang cowok-cewek sedang berhubungan sex, terus terang aku baru pertama kali melihat gambar gambar semacam itu, hingga aku sangat malu dan tidak tahu harus bagaimana…, tapi sejujurnya aku mulai terangsang dengan melihat gambar tsb, tetapi kemudian Stefan mengganti web tsb dengan web lain yang isinya juga tentang orang berhubungan sex, tetapi yang ditampilkan adalah film (movie), ini juga pertama kali aku melihat film orang bermain sex, ternyata film film semacam itu juga sama dengan blue film (kata Stefan)..sejujurnya aku belum pernah melihat blue film, melihat cewek mencium bahkan mengulum penis sampai mengeluarkan sperma.., dan cowok menciumi vagina cewek….

Aku mulai merasa panas dingin melihat nya, mungkin aku mulai terangsang berat, dan entah bagaimana dan kapan mulainya ternyata Stefan sudah memelukku dan mulai meraba payudaraku, pertama aku ingin berontak, karena aku merasa ini tidak boleh, tetapi entah bagaimana aku tidak bisa melakukan apa apa, aku diam saja bahkan menikmati perlakuannya, sampai tangan Stefan mulai menjelajah turun ke vagina ku, aku merasa celana dalamku sangat basah, Stefan lalu mulai membuka pakaianku, entah bagaimana aku diam saja, hingga aku sekarang hanya memakai celana dalam dan BH, lalu aku ditarik masuk ke kamarnya dan aku ditidurkan di tempat tidurnya yang besar, disini Stefan mulai menciumi bibirku, terasa sangat hangat, tangan Stefan tidak berhenti memainkan payudara dan vaginaku, hingga aku merasa sangat terangsang sekali, lalu Stefan mulai membuka BH dan celana dalamku, dan mulai menciumi puting payudaraku, aku sudah pasrah dengan perlakuannya, dan sudah setengah sadar dengan apa yang dia lakukan, karena aku sudah sangat terangsang sekali, sampai ketika dia mulai menciumi vaginaku, aku merasakan hal yang sangat enak sekali (suamiku belum pernah menciumi vaginaku), aku merasa ada sesuatu yang akan meledak dari dalam vaginaku, sampai ketika aku membuka mata, ternyata Stefan sedang membuka pakaian nya sampai dia telanjang bulat, ternyata Stefan mempunyai penis yang besar sekali, mungkin sekitar 18 – 20 cm, dengan bulu yang lebat, lalu Stefan mendekatkan penis di mulutku, sambil dia melanjutkan menciumi vaginaku. Aku mengerti dengan keinginannya, karena aku baru melihat di web porno tadi.

Ada yang saling menciumi penis dan vagina dengan posisi cewek diatas mengulum penis, dan cowok dibawah menciumi vagina. Walaupun aku belum pernah melakukan hal tsb, tetapi karena aku sangat terangsang dan juga setengah sadar, aku masuk kan penis Stefan kedalam mulutku, terasa sangat susah karena penis Stefan besar sekali, tetapi aku berusaha meniru cara mengulum penis (seperti di web), dan ternyata Stefan mulai terangsang dengan kulumanku, aku merasakan penisnya mulai mengeras. Sampai suatu saat Stefan melepaskan penisnya dan membalikkan posisinya hingga penisnya tepat berada didepan vaginaku dan Stefan mulai menekan penisnya kedalam vaginaku, aku merasakan hal yang sangat enak sekali, yang belum pernah aku rasakan dengan suamiku, ketika Stefan mulai mengocok penisnya (mungkin karena penisnya sangat besar), setelah beberapa waktu Stefan mengajak untuk berganti posisi (aku belum pernah berhubungan sex dengan berganti posisi, biasanya dengan suamiku aku hanya berhubungan secara biasa saja), Stefan menyuruh aku tengkurap setengah merangkak, dan dia lalu memasukkan penisnya dari belakang, ternyata posisi ini sangat merangsang aku, hingga dari vaginaku terasa ada yang meledak..(inikah orgasme..?), setelah sekian waktu Stefan belum juga mengeluarkan sperma, Stefan lalu mencabut penisnya lagi dan menyuruhku untuk duduk dan dia memasukkan penisnya dari bawah, posisi ini kurang enak buat aku, karena terasa sakit diperut, ada yang terasa menyodok perutku, untung posisi ini tidak berlangsung lama, karena Stefan akan mengeluarkan sperma.

Stefan lalu mencabut penisnya dan mengocok penisnya sendiri didepan mukaku, sampai ketika dia memuncratkan spermanya, aku tidak sempat mengelak, hingga spermanya muncrat mengenai mukaku, bahkan ada yang masuk ke mulutku, terasa asin, aku bingung sekali ketika Stefan memintaku untuk menyedot penisnya, aku agak jijik, tetapi aku pikir sudah kepalang basah, dan aku ingin merasakan bagaimana rasanya menyedot penis yang sedang mengeluarkan sperma, lalu aku akhirnya menyedot penisnya, terasa ada sesuatu yang kental masuk kedalam mulutku, rasanya asin, dan ternyata aku menyedotnya terlalu keras, hingga Stefan mendesis desis…entah keenakan atau kesakitan.., sampai akhirnya penisnya mengecil…

Setelah aku membuang spermanya dari mulutku ke tissue, aku terlentang sambil beristirahat, ternyata Stefan langsung mulai menciumi vaginaku lagi, sampai aku merasa orgasme lagi…ternyata rasanya enak sekali bila vagina diciumi, setelah selesai kami berdua masuk kamar mandi untuk membersihkan sperma dimukaku dan mencuci vaginaku, Stefan juga mencuci penisnya. Ini adalah pertama kali aku berselingkuh dalam perkawinanku, aku merasa berdosa terhadap suamiku, tetapi bagaimanapun telah terjadi, dan aku tidak ingin suamiku mengetahui rahasiaku…….

[HOT] Kumpulan Foto Dewi Persik dalam adegan "Pacar Hantu Perawan"



[HOT] Kumpulan Foto Dewi Persik dalam adegan "Pacar Hantu Perawan"
Film Pacar Hantu Perawan yang dibintangi Dewi Persik alias Depe, Vicky Vette dan Misa Campo, mungkin menjadi incaran para kaum adam karena di dalam film tersebut menampilkan hal yang "yummi" dan juga kontroversial dengan adegan mandi Depe dengan baju basah yang nyeplak Adegan Depe yang berpenampilan seksi, diantaranya Depe berbikini pemanasan sebelum renang, Depe renang dan Depe striptease. Ok! disini Vero akan tampilkan semua foto-fotonya FULL! :)









Dan berikut foto adegan Depe lagi berenang dalam film "Pacar Hantu Perawan"


























Dan berikut adegan striptease dalam film "Pacar Hantu Perawan"










Ok! sekian foto-fotonya Veroholic, dan beginilah kondisi perfilm-an di Tanah Air Kita, suka???

Cerita Sex Setengah Baya Dengan Ibu-Ibu Montok



Cerita Sex Setengah Baya Dengan Ibu-Ibu Montok, Pak Edi kolegaku punya chemistry yang sama denganku. Meski dia lebih tua 20 tahun tapi jika kami bertugas keluar kota bersamaan, pada waktu luang kami akan jalan berdua. Tujuan pertama pasti wisata kuliner, dan tujuan berikutnya adalah mencari yang bening-bening.

Pak Edi sangat menguasai Solo dan Yogyakarta. Jadi jika ada penugasan ke Solo dan Yogya, dia paling bersemangat, apalagi aku berada dalam timnya.

Suatu hari dia menggamit aku, “Eh aku nemu tempat yang unik di Yogya,” katanya.

Tempat yang unik dimaksud, adalah semacam “show room” tapi khusus untuk para istri yang mencari tambahan dengan menerima “tamu”. Pak Edi bersemangat menceritakan bahwa tempat itu banyak ibu-ibu yang lumayan, dan harganya tidak terlalu mahal. Sayangnya mereka hanya bisa di “tenteng” antara jam 10 sampai jam 5 sore. Mereka tidak bisa diajak nginap di hotel, karena harus kembali kerumah.

Meskipun aku bukan penggemar STW, tetapi keunikan itu membuat penasaran. Suatu waktu jika ada tugas ke Yogya, aku prioritaskan “ bertamu” ke alamat yang diberikan Pak Edi.

Saat yang ditunggu-tunggu tiba. Aku mendapat penugasan ke Yogya dan Solo.

Menyelesaikan pekerjaan di Yogya seperti supir ngejar setoran. Semua kerja bisa aku selesaikan sebelum makan siang. Selepas waktu makan siang aku punya waktu bebas.

Cerita Sex Setengah Baya Dengan Ibu-Ibu Montok Berbekal petunjuk dan alamat yang diberikan Pak Edi, aku naik becak dari hotel. Aku berhenti di bangunan yang ditunjuk pak Edi sebagai penanda, dekat dengan titik tujuan. Berjalan sekitar 30 m ada gang yang tidak terlalu besar. Suasananya teduh dan khas kampung-kampung Jawa, tenang ada suara-suara burung perkutut dan gending yang mungkin dikumandangkan dari radio atau rekaman secara samar-samar.

Aku berdebar-debar juga mendatangi tempat tersebut. Aku berusaha menyesuaikan sikap sehingga tidak kelihatan sebagai orang asing di wilayah itu. Di sebelah kanan di bawah kerimbunan pohon aku melihat semacam warung makan. Ini adalah tempat yang ditunjuk Pak Edi. Warung makan itu agak unik, karena ruang untuk makannya berada di dalam rumah, seperti ruang makan rumah biasa, hanya saja meja makannya ada sekitar 3 dengan kursi-kursi.

Dengan gaya percaya diri aku langsung membelok dan duduk di salah satu meja. Ketika itu meja-meja kosong. Jadi tamunya baru aku sendiri. Seorang perempuan paruh baya mengenakan kain panjang atau jarit menghampiri aku dan langsung duduk di kursi dekat aku. “ Mau pesen apa mas?” tanyanya.

“ Disini apa yang enak,” tanyaku mulai melepaskan kalimat pembuka, kalimat itu kata Pak Edi adalah juga semacam password.

“Wah semuanya di sini enak kok Mas,” timpalnya.

Sambil aku mengamati menu yang disodorkan, mata ini tidak bisa konsentrasi, karena beberapa perempuan berseliweran. Mereka rata-rata berusia di atas 25 tahun sampai 35 tahun. Ada yang mengenakan jarit, tetapi ada juga yang mengenakan pakaian seperti layaknya ibu-ibu pergi ke pasar. Kelihatannya lumayan-lumayan juga. Seandainya aku pilih secara acak, aku kira ok-ok saja.

“Mas pesen ini dulu, yang lainnya nanti bisa diteruskan,” kata si perempuan mbak-mbak yang kutaksir berumur 35 tahun. Akhirnya aku memesan sepiring gudeg ditambah pecel, air mineral dan kopi. Disini letak uniknya, sepertinya pelayan yang mengantar makanan aku orangnya berganti-ganti. Sekitar 5 orang mungkin yang melayani aku. Sambil makan aku ditemani oleh perempuan yang tadi pertama menyambut aku. “ Gimana mas ada yang cocok,” tanyanya.

Terus terang aku bingung juga harus memilih yang mana. Si mbak lalu berpromosi, yang pake kain baju krem itu Ninuk, istri pegawai pemda, yang pake biru istri , yang krem satu lagi, yang baju merah. Semua dijelaskan si mbak. Kata si mbak mereka belum tentu bisa tiap hari kemari, karena kalau tiap hari bisa dicurigai suaminya. Paling-paling seminggu 2 kali. “ Jadi mas, yang hari ini sama yang besok, pasti beda,” kata si Mbak.

Aku bingung memilih kriteria dari semua yang disebutkan si mbak. Tiba-tiba terlintas di benakku untuk memilih perempuan yang paling jarang, atau sudah lama tidak kemari. “ Oo itu mbak Rina, dia udah hampir sebulan nggak kemari, suaminya terlalu ngontrol, tapi gak mampu biayai rumah tangganya, orangnya baik kok mas, ramah. Sebentar ya mas aku panggil,” katanya.

Rina berumur sekitar 28 tahun, agak gempal, tapi mukanya manis. Dia menyalamiku dan duduk di depanku. “Ngobrol aja dulu mas, kalau nggak cocok boleh cari yang lain,” kata si Mbak tadi berbisik di telingaku.

Rina agak grapyak dan suasana obrolan mudah sekali cair. Aku tidak tega menggantinya dengan yang lain, apalagi rasanya lumayan jugalah untuk temen bobok siang. Akhirnya disepakati dia bisa nemani sampai jam 5 sore. Aturan di situ, kita tidak bisa langsung nenteng pilihan kita. Dia nanti akan diantar ke hotel yang kita sebutkan. Kita harus menunggu di lobby untuk menjemputnya lalu digandeng ke kamar.

Setelah masalah harga dan cara pembayaran di sepakati, aku cabut duluan ke hotel. Hebatnya lagi aku ditawari digonceng sepeda motor untuk kembali ke hotel. Pengojeknya ya salah satu cewek yang ada di situ. Sekitar 10 menit menunggu di lobby, Rina tiba diantar oleh rekan yang kelihatannya juga sebaya yang tadi kulihat dia mengantar kopi untukku. Mereka datang berbonceng sepeda motor. Setelah serah terima, rekannya kembali dan Rina aku bimbing menuju kamarku.

“Lho mbak, tadi kan pakai kain, sekarang kok malah pake Jins,” tanyaku ketika dia duduk di bed .

“Iya mas, sebetulnya di tempatnya si Mbak Ambar itu, kita diharuskan pakai kain. Tapi kalau keluar dari situ boleh pakaian bebas, Lha kalau pakai kain naik motor repot toh mas,” katanya dengan senyum menggoda.

Tempat rendezvous itu ternyata adalah milik Mbak Ambar yang tadi menyambutku. Dia membuka warung makan itu sebagai penyamaran, agar tidak mencolok di tengah-tengah kampung. Ada sekitar 30 perempuan di situ, tetapi setiap harinya paling banyak hanya 10 orang. Mereka seperti bergantian.

Sebagian memang suaminya tidak tau, tetapi sebagian lagi menurut Rina datangnya di antar suami dan nanti sore dijemput lagi. Kalau Rina, bekerja sambilan begini tidak setahu suaminya. Dia beranak 2 dan suaminya bekerja sebagai guru. Rina beralasan ngobyek jualan batik membantu temannya. “Abis gaji guru berapa sih mas, untuk kebutuhan rumah tangga baru 10 hari udah habis,” kata Rina menjelaskan mengapa dia “ngojek” di luar pengetahuan suaminya. Menurut Rina jika dia setiap minggu “mampir” ke rumah Mbak Ambar, lumayan bisa menyamai gaji suaminya, malah sering-sering lebih. “

Lho kata mbak Ambar tadi, “Ini” ongkosnya tigaratus, kalau 4 kali berarti satu koma dua toh,” kataku.

“Lho kalau dikasi sigitu, saya ya matur nuwun, tapi kalau dikasih lebih masak iya saya nolak mas,” kata Rina.

Ah sialan, aku terjebak oleh pertanyaanku sendiri. Berarti aku nanti harus kasih lebih dari price list. Aku tawari minum dan snack tapi ditampik oleh Rina. Dia menawarkan untuk dipijat. Tawaran yang sangat menarik, tentu saja aku setuju.

“Mas ke kamar mandi dulu nanti gantian saya, “ katanya.

“Lha kalau sama-sama aja kan enak sih,” kataku menggoda.

“Ah masnya genit nih,” katanya sambil meminta dulu ke kamar mandi.

Dari kamar mandi aku melepas semua baju kecuali celana dalam dan langsung tidur tengkurap. Entah berapa lama aku tertidur, aku terbangun karena badanku terasa ditindih sambil dipijat. Nikmat sekali rasanya dipijat. Aku mulai sadar bahwa rasanya kulit pungungku bersentuhan langsung dengan kulit Rina, dan terasa ada bulu-bulu nempel di punggungku. Aku menganalisa sambil tengkurap, kayaknya si Rina telanjang bulat memijatku. Penisku jadi pelan-pelan mengeras. Untuk sementara aku ingin menikmati pijatannya yang lumayan enak. Dia lalu memelukku sambil tidur telungkup diatasku. Tengkukku diciuminya dan dia memberi kode gerakan agar aku berbalik telentang. Kuturuti arahannya dan aku telentang, sementara Rina tergolek di sampingku. Pemandangan yang sangat indah, toket gede dan badan yang sekel. Aku segera meremas susunya dan pentilnya ku pelintir-pelintir. Tangan Rina langsung membekap penisku dan perlahan-lahan dikocoknya.

“Mas pijetnya diterusin dulu, nanggung kan,” katanya.

Aku pasrah dan Rina bangkit duduk diatas pahaku, sedikit dibawah kemaluanku. Dia memijat bagian depan pundakku. Perlahan-lahan tumpuan badannya naik keatas, sehingga batang penisku yang mengeras sudah berada diantara belahan memeknya. Dengan nakalnya dia melakukan gerakan maju mundur sambil tangannya terus memijat. Dengan keahlian gerakannya, batang penisku perlahan-lahan mulai menelusup ke dalam liang vaginanya. Setelah seluruhnya tenggelam, Rina mulai melakukan gerakan mutar, sehingga penisku terasa seperti diremas-remas oleh vagina Rina. Makin lama dia makin semangat. Aku diperlakukan begitu tidak mampu bertahan lama dan jebollah pertahananku. Rina paham aku telah memuntahkan spermaku di dalam rahimnya. Dia menunggu sampai ejakulasiku usai baru perlahan-lahan melepas cengkeraman vaginanya. Rina bangkit , sambil menutup lubang kemaluannya agar maniku tidak tercecer. Dia berjalan ke kamar mandi. Aku yang baru saja merasakan kenikmatan, telentang pasrah.

Rina kembali dari kamar mandi membawa handuk kecil yang telah dibasahi. Penisku dibersihkannya secara telaten.

Rina lalu berbaring disampingku sambil tangannya mengelus-elus penisku yang telah layu. Dengan sabar di rangsangnya penisku sampai akhirnya dia bangkit dan mengoral penisku. Penisku yang tadinya loyo, dihisap-hisap Rina, perlahan-lahan mulai bangkit kembali. Aku akui Rina cukup lihai juga mengoral penisku. Setelah cukup keras dia kembali memasukkan penisku ke rongga vaginanya dan mulai berputar-putar. Aku tidak tahu berapa lama dia menderaku, sampai akhirnya dia mencapai orgasme dan ambruk di dadaku sambil nafasnya tersengal-sengal. Aku merasa penisku seperti di genggam-genggam oleh otot vaginanya. Aku membalikkan posisi dan sekarang berganti aku yang menggarap Rina. Berbagai posisi mulai dari posisi biasa sampai akhirnya kedua kakinya kuangkat ke atas pundakku. Lubang kemaluan Rina cukup menggigit juga. Aku kemudian berganti posisi dogie. Cukup lama juga aku bermain dengan berbagai posisi, sampai aku lelah lalu berkonsentrasi untuk menembakkan spermaku untuk yang kedua kali.

Setelah tembakanku usai aku merasa sangat ngantuk dan akhirnya jatuh tertidur. Ketika aku terbangun Rina dan aku terbungkus dalam satu selimut. Dia rupanya juga tertidur di sampingku. Sebenarnya jika waktunya cukup aku ingin melakukan lagi, tapi butuh waktu interval lebih lama. Namun karena hari sudah mekin sore, akhirnya aku mengijinkan Rina mengakhiri pergumulan.

Aku antar dia keluar hotel sampai mendapatkan becak yang akan mengantarnya pulang.

Hari kedua aku kembali ke tempat Mbak Ambar. Dia rupanya sudah mengenaliku. Kali ini aku datang agak lebih pagi, mungkin sekitar jam 11. “Lho kok gak kerja mas,” katanya.

Aku berasalan mbolos. Aku kemudian memesan makanan . Kuakui makanan di warung Mbak Ambar memang luayan enak. Seandainya tidak ada embel-embel tempat berkumpulnya para STW, mungkin aku akan sering mampir di warungnya hanya untuk makan .

Cerita Sex Setengah Baya Dengan Ibu-Ibu Montok Selama makan aku ngobrol macam-macem, sampai akhirnya aku tahu bahwa Mbak Ambar punya usaha yang sama di Solo dan Semarang. Aku nggak nyangka, kegiatan seperti ini bisa punya cabang di dua kota. Dia lalu memberiku alamat dan kontak personnya di kota-kota itu.

“Mas mau nyoba istri tentara nggak, lagi ada nih, dia udah 3 hari nggak kemari,” kata Ambar sambil menunjuk perempuan berumur sekitar 25 tahun, ayu dan bokongnya besar.

“Wah nanti aku ditembak,” kataku.

“Ah ya ndak tho, wong kadang-kadang dia diantar suaminya kok,” kata Ambar.

“Dia belum punya anak mas,” tambah Ambar gencar berpromosi.

Aku menyetujui lalu si Wiwik, istri sang tentara itu datang bergabung ke mejaku. Kami ngobrol ngalor-ngidul gak jelas. Seperti biasa aku diojekin ke hotel, lalu barang pesanan datang diantar ojek lainnya.

Wiwik penampilannya bersahaja dan lugu. Dia tidak banyak cakap seperti Rina kemarin. Hanya berbicara menjawab pertanyaanku. Meskipun cenderung pendiam, namun Wiwik tergolong berisik jika bertempur. Ini menambah semangatku untuk terus menggempurnya. Dia cukup sabar, dan telaten melayaniku.

Pertempuranku dengan Wiwik tidak perlu aku uraikan secara lebih detil, karena ya kurang lebih sama saja.

Ketika aku pindah ke Solo karena memang pekerjaan menuntut begitu, selepas menyelesaikan tugas sekitar jam 3 aku langsung mencari alamat cabang dari Mbak Ambar.

Alamat yang ditunjuk Mbak Ambar tidak lebih adalah semacam warung yang tidak begitu besar. Dia mungkin lebih cocok disebut sebagai warung kopi. Hanya ada bangku panjang dan meja panjang. Diatas meja ada etelase kaca dan dibaliknya ada berbagai macam kue dan gorengan. Ketika aku ditanya mau pesan apa, seperti di Jogya aku melontarkan password, “ disini yang enak apa mbak,” kataku

“Wah semuanya disini enak-enak mas,” kata pelayannya yang kutaksir berumur sekitar 24 tahun. Tidak lama kemudian muncul wajah lain, kali ini usianya kelihatan lebih tua, Kutaksir berumur sekitar 40 tahun. “Mas mau ngopi, apa mau pesan apa lagi, “ tanya si STW.

Aku memesan kopi dan pisang goreng. Lalu iseng-iseng aku tanya ke si STW tadi. “ Mbak apanya mbak Ambar. “ O Masnya dari mbak Ambar to, kenapa gak bilang dari tadi,” katanya.

“Mbak anggotanya ada berapa sekarang,” tanyaku.

“Ada 8 orang mas,” katanya.

Kedelapan orang itu kemudian mondar mandir di dalam warung. Mungkin ini untuk memberi kesempatan aku melihat kontestan yang akan aku pilih.

“Gimana mas ada yang cocok,” tanya Mbak Lina, demikian ibu STW itu memperkenalkan namanya.

“Wah kok stw semua to mbak, “ kataku.

“Lho si mas pengen yang muda to, sebentar ya,” katanya.

Tidak lama kemudian muncul 3 abg yang kutaksir umurnya sekitar 17 tahun. Seperti para STW tadi mereka juga mondar-mandir di dalam warung itu.

Ketiga cewek itu manis-manis pula, bikin aku bingung memilihnya. Si mbak Lina lalu mendekati aku dan menanyakan apa ada yang cocok. “ Aku bilang cocok semua,”

“Ya kalau gitu ambil aja semua mas, mereka bisa nginap koq, karena di sini mereka kost semua. Yang penting besok pagi mereka harus bisa langsung sekolah.”

Sifat serakahku muncul mengalahkan akal sehat. Jika ditimang-timang rasanya berat juga jika harus bertempur melawan 3 musuh ABG, tapi aku penasaran juga ingin mencoba. Setelah disepakati harga paket berisi “3 bungkus” aku meluncur ke hotel.

Ketika aku sedang asyik menonton TV, telepon di kamar berdering. Reception menanyakan apakah aku bisa menerima tamu, Aku menduga paket Mbak Lina sudah datang, maka kepada petugas aku minta mereka langsung menuju ke kamar.

Ketiga gadis abg yang masih ranum, centil diantar oleh seorang wanita yang kutaksir berumur sekitar 30an. Setelah basa-basi sejenak, si pengantar minta izin untuk kembali.

Ketiga gadis itu aku lupa namanya, tetapi mereka lumayan bagus-bagus juga. Salah seorang yang paling tinggi duduk di sebelah kananku di bed dan yang agak hitam duduk di kiri. Dengan gaya anak remaja mereka memintaku memesan makanan. Mereka mengaku ingin merasakan nasi goreng hotel, kebetulan tadi pulang sekolah agak cepat dan belum sempat makan siang.

Permintaannya aku kabulkan dan mereka kubiarkan menikmati hidangan sambil aku melakukan penyesuaian.

“Oom apa kuat nglawan kita bertiga,” tanya gadis yang kelihatannya paling muda. “Ah ya kita coba aja,” kataku.

Entah dari mana datangnya ide, tiba-tiba aku mendapat gagasan ingin menjadi seperti raja yang dikelilingi gundik-gundiknya. Kujelaskan kepada mereka agar mereka bertindak sebagai pelayan ku dan menuruti semua kemauanku. Jika mereka setuju aku akan menambah tips sebesar tarif mereka masing-masing.

“Bener ya Oom,” kata yang paling tinggi.

Aku lalu meminta mereka melepas semua baju sampai mereka telanjang dan mandi terlebih dahulu membersihkan diri. Aku pun ikutan mandi. Di bawah shower aku dibersihkan oleh 3 gadis-gadis remaja yang badannya baru terbentuk. Yang tinggi bodynya nyaris sempurna dengan pinggang ramping dan pantat bahenol, toketnya tidak terlalu besar dengan pentil masih kecil. Yang berkulit agak gelap teteknya paling besar dengan puting dan aerolanya berwarna lebih gelap dengan pentil juga masih kecil, jembutnya lumayan lebat. Yang kelihatannya paling muda kulitnya putih, teteknya masih kecil dan di kemaluannya masih gundul.

Aku disabuni dan dimandikan oleh ketiga gadis-gadis itu. Di kamar mandi penisku sudah berdiri tegak, akibat dikocok dan mereka bergantian pula mengulum penisku. Badanku dikeringkan dengan handuk lalu aku dibimbing kembali kekamar lalu di baringkan.

Ketiga mereka seperti sudah berkoordinasi masing-masing mempunyai tugas, yang tinggi mengangkangi dadaku sehingga memeknya dekat sekali dengan mukaku lalu dia memijat kepalaku. Yang dua lainnya aku tidak bisa melihat, tetapi merasakan bahwa keduanya bergantian mengulum penisku.

Aku telentang pasrah. Penisku jadi mainan. Mereka bukan hanya bergantian mengulum tetapi juga bergantian menjajal penisku ke memeknya.

Selama dua hari kemarin aku terus-terusan bertempur, maka pertempuran hari ini aku agak imum. Aku mampu bertahan cukup lama dikerjai ketiga cewek-cewek itu . Mereka bergantian berada di atasku menggenjotku. Aku menutup mata sambil menikmati sensasi di penisku yang dipakai bergantian oleh ketiga remaja. Si hitam manis mainnya paling berisik. Dia tidak peduli dengan kedua temannya meski sering kali diledek, tapi dia terus memacuku sampai dia mencapai klimaksnya lalu ambruk di sampingku. Gantian yang tinggi menggenjotku sambil dia mengambil posisi jongkok. Mungkin posisi itu melelahkan akhirnya dia telungkup diatas badanku sambil memaju mundurkan lobang memeknya ke penisku. Sampai posisi tertentu dia melakukan gerakan lebih bersemangat sambil mendesis-desis dan akhirnya diapun mencapai orgasme. Giliran berikutnya adalah si memek gundul. Perlahan-lahan dibenamkannya penisku ke dalam memeknya. Dia meringis, mungkin menahan sakit atau entah kenapa. Padahal batang penisku sudah licin oleh lendir kedua cewek tadi. Mestinya bisa masuk lancar, tetapi kenyataannya dia agak sulit membenamkan penisku. Penisku terasa lebih tercengkeram. Lobang vagina si memek gundul ini memang masih terasa sempit. Setelah terbenam semua dia mulai melakukan gerakan maju mundur. Aku biarkan dia mengubah-ubah posisi semaunya sampai dia mendapatkan posisi yang dia rasakan paling nikmat. Gerakannya makin lama makin cepat dan akhirnya dia pun ambruk juga.

Aku bukan ingin membanggakan bahwa aku superman, tetapi karena aku 2 hari lalu bertempur habis-habisan dan kali ini aku berada di posisi bawah, maka aku bisa menahan selama mungkin agar tidak muncrat. Padahal ketika si memek gundul tadi menggenjotku cepat, aku sudah merasa syur juga dan mungkin kalau aku lepas aku bisa ejakulasi.

Ketiga gadis abg itu tidur telentang berjajar kelelahan setelah masing-masing mendapat orgasme. Aku jadi ingin mengoral mereka satu persatu sambil merangsang gspotnya. Giliran pertama adalah si hitam manis. Ku kangkangkan kedua kakinya selebar mungkin lalu aku mengendus ke memeknya. Memeknya cukup terawat dan baunya tidak terlalu mengganggu. Aku langsung menjilat clitorisnya. Dia menggelinjang-gelinjang dan belum 5 menit dia sudah berteriak orgasme. Aku bangkit lalu jari tengah dan jari manisku ku benamkan ke dalam lubang vaginanya dengan gerakan tertentu aku merangsang titik gspotnya baru sekitar 2 menit dia sudah mengerang-ngerang lalu badannya menegang. Dia mendapat orgasme Gspot. Kuberi waktu sebentar lalu kukerjai lagi. Kali ini dia mencapai orgasme lebih cepat sampai akhirnya dia minta ampun karena katanya badannya lemas.

Si jangkung yang tadi tertidur jadi bangun mendengar suara berisik, menjadi sasaran berikutnya untuk ku oral. Dia pasrah saja ketika ku oral. Memeknya baunya juga cukup sedap. Dengan kepiawaianku mengoral, si jangkung dengan mudah mencapai orgasme. Berikutnya aku merangsang g spotnya seperti yang kulakukan pada si hitam manis. Dia mulanya heran apa yang kulakukan, tetapi itu tidak berlangsung lama, dia mulai terengah-engah dan akhirnya mengejang . Kuberi waktu sebentar lalu aku memulai lagi. Kali ini dia lebih cepat mencapai orgasme. Liang vaginanya basah sampai menetes ke kasur. Aku biarkan dia beristirahat sejenak lalu untuk ketiga kalinya kukerjai lagi dia juga seperti si hitam manis minta ampun karena katanya badannya sudah lemas, tetapi berbicara sambil mendesis-desis. Aku meneruskan ngerjai gspotnya sampai akhirnya dia orgasme lagi. Dia akhirnya benar-benar minta ampun karena badannya terasa lemas sekali dan ngantuk.

Giliran berikutnya adalah si imut yang memeknya masih gundul. Aku oral dia . Memeknya memang istimewa, karena tidak ada baunya dan bentuknya mentul atau menggembung. Belahan vaginanya berwarna merah dan clitorisnya terlihat paling menonjol di antara dua temannya. Dengan mudah aku mulai mengoral clitorisnya. Dia mengejang-ngejang setiap kali ujung clitorisnya aku usap dengan ujung lidah. Namun si memek gundul ini terasa paling lama mencapai orgasme dibanding 2 temannya, sampai leherku terasa pegal. Setelah dia mengejang dan mencapai orgasme aku melanjutkan mengerjai g spotnya. Kedua jariku agak susah menerobos lubang memeknya. Setelah posisinya tepat aku mulai melakukan gerakan tertentu. Mulanya si memek gundul terlihat heran. Ini terbaca dari mimik mukanya, tetapi itu tidak berlangsung lama karena matanya kemudian terkatup dan bibir bawahnya digigitnya. Dia mengernyit-ngernyitkan dahinya lalu mendesis. Kali ini dia tidak mampu bertahan dan akhirnya lepas juga orgasmenya. Dia kelihatan terkejut dan tidak mampu menguasai dirinya ketika orgasme, karena dari lubang kencingnya terpancar semburat cairan kental. Dia mengalami ejakulasi.

Aku membiarkan dia beristirahat sebentar lalu kembali kukerjai, dia kembali mencapai ejakulasi kedua kali. Tapi dia masih belum minta ampun aku kerjai lagi untuk ketiga kalinya sampai akhirnya dia memohon-mohon agar aku menyudahinya, tetapi dia sambil berkata begitu diselingi oleh berdesis nikmat. Aku jadinya tidak mempedulikan permintaannya kecuali meneruskan mengerjainya. Dia pun akhirnya mencapai klimak dan menjerit sekuatnya karena mungkin dia merasa kenikmatan luar biasa.

Lubang vaginanya terasa berdenyut. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan dan segera penisku ku benamkan cepat-cepat ke vaginanya untuk merasakan sensasi denyutan. Rasanya nikmat sekali dan lubangnya terasa lebih mencengkeram. Aku terpancing dan langsung menggenjotnya dengan gerakan cepat dan kasar. Si memek gundul pasrah. Dia mungkin sudah kecapaian. Aku merasa penisku nikmat sekali di memeknya. Dengan konsentrasi akhirnya aku mampu mencapai orgasme, tetapi kulepaskan di luar.

Ketiga cewek itu tertidur seperti orang pingsan. Bahkan si hitam manis mendengkur halus. Aku berjalan ke kamar mandi dan membersihkan cairan spermaku.

Ketiga mereka aku selimuti dan aku pun bergabung dalam satu selimut. Kami tidur seperti jajaran ikan pindang.

Entah berapa lama tertidur, kami terbangun gara-gara masing-masing kebelet pipis. Mereka bertiga merangkuli dan menciumiku . Mereka mengaku belum pernah mengalami orgasme seperti yang dirasakan tadi. Kami berempat menghabiskan malam itu sambil mencoba berbagai adegan seperti di istana raja-raja. Kadang-kadang kami tertawa geli melihat tingkah laku kami, tetapi kadang-kadang mengerang karena nikmat.

Aku mengakhiri tugasku di Solo dengan badan terasa sangat lemas. Ketiga cewek itu memohon-mohon mereka aku booking lagi jika aku kembali ke Solo. Mungkin saja mereka senang menikmati bayarannya, dan mungkin juga senang merasakan sensasi orgasme yang optimal.

Kumpulan Foto Ketahuan Ngentot di Mobil

Kumpulan foto lucu ketahuan mesum di mobil memang sudah sering kita lihat, tapi ini beda dari yang lain. Dengan ekspresi muka yang macam-macam serta bagaimana kepanikan mereka saat diketahui mesum di mobil. Gag usah lama-lama gan, dinikmatin aja ya,, dan selamat ngakak plus mupeng..
kakakakak












Foto Telanjang Cewek SMP